Jumat, 07 Januari 2011

Review Satria FU 150 (berdasar tes sendiri)


Seperti yang tak janjiin kemaren, aku mo review sedikit tentang Satria FU 150cc.

Seperti kita tahu Satria FU bermesin 4-tak, terbesar di kelas bebek, tenaganya responsif di putaran bawah sampai menengah. Bagi yang suka kebut-kebutan dijalan (kayak aku hahaha) pasti suka make ni motor, transmisi 6 percepatan dengan jarak gigi pendek menghasilkan akselerasi tinggi, cocok sekali buat ngebut dalam kota. Didukung dengan rem double disc brake, cukup pakem untuk mengurangi laju bodi motor yang terbilang kecil.
Mesin yang gede menghasilkan tenaga yang besar, maksimum 16 PS pada 9.500 rpm.
Tapi menurutku ada beberapa kekurangan pada motor ini.
Pilot jet yang terbilang kecil, 12,5 kurang memadai untuk memasok bahan bakar pada putaran bawah, alhasil terkadang mesin batuk-batuk. Untuk menyembuhkannya cukup dengan mengganti pilot jet ukuran yang lebih gede, bisa ukuran 15 - 17,5 dan menambah setelan angin menjadi satu putaran.

Yang paling disayangkan dari motor ini adalah bagian CDI, karena menganut sistem limiter mentok pada 11.000 rpm, sehingga motor seperti dicekik waktu masuk putaran mesin setinggi itu, padahal baru asik-asiknya melintir gas pada rpm segitu.
Cara mengakalinya gampang, dengan mengganti CDI unlimiter yang banyak beredar di pasaran.
Untuk kondisi standar motor ini, top speed bisa nyampe 130 - 135 km/jam tergantung kondisi jalan (turunan, angin, dll), ntar tak cobane lagi.

Bahan bakar sebaiknya memakai yang beroktan tinggi, pertamax ato pertamax plus, karena kompresi yang terbilang tinggi, 10,2 : 1, supaya nggak ngelitik.

Kemudian juga dengan shock depan, kurang nyaman untuk melibas tikungan, penyebabnya tidak adanya stabilizer, apalagi sambil ngerem, akan sangat terasa, shock kanan akan tertekan lebih dalam, karena cakram berada di sebelah kanan.

Tapi, overall motor ini enak buat kebut-kebutan jarak pendek ato rame, pokoknya lumayan bisa mencairkan adernalin.





2 komentar:

Anonim mengatakan...

membaca seluruh blog, cukup bagus

roihan mengatakan...

Pelajaran yg dpat diambil,,, pilot jet yg kecil diganti dgn ukuran 15-17,5 dan setelan angin jadi satu putaran