sekarang dah masuk sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan
mari kita tingkatkan amal ibadah kita
sing jarang tarweh yo di tambahi (dadi sregep mksd-e, jo ditambahi le jarang haha)
kan ono malm lailatul qodr
sing rung katam yo nek iso dikatamke Qur'an-e
pokoke ayo do ngibadah sing akehhhhhhhhhhh
aminnn
Selasa, 31 Agustus 2010
10 hari
Kamis, 19 Agustus 2010
ramadhan
Bulan ramadhan, bulan yang penuh ampunan
Waktu yang sangat tepat untuk kita saling memaafkan…
Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini penulis mengucapkan terima kasih bagi yang setia mampir di blog sederhana ini, dan juga penulis ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul fitri dipenghujung ramadhan nanti, semoga kita semua menjadi orang yang terlahir kembali, dengan jiwa yang baru, yang begitu bersih, bagai sesosok bayi yang menghirup O2 untuk pertama kali..
Mungkin pernah ada kesalahan dari penulis yang disengaja maupun tidak disengaja, dengan besar hati penulis mohon maaf lahir batin, dan begitu juga sebaliknya pennulis dengan rasa tulus ikhlas, bahkan tidak pernah merasa ada dendam bagi orang2 yang mungkin pernah menyakiti hati penulis, semoga Allah melimpahkan rahmat bagi kita semua yang mau berbesar hati saling memaafkan, amin
Dan semoga kita masih dipertemukan dengan bulan yang mulia seperti ini ditahun-tahun yang akan datang..
curhat ki
Aduhhhhhhhhhhhhh………………….
Bulan puasa ini sedikit berbeda dengan bulan2 puasa yang lalu
Bukannya apa, belahan jiwaku lagi sakit…
Ya siapa lagi kalo bukan simerah yang setia..
Dah tak opname belum smbuh2 juga, lha tak dokter-i sendiri
Jadi inget waktu dulu, kalo pulang kerja bercanda bersama, menyamakan degup jantung dengan rpm
Kalo pas gak kerja, siangnya disiapin buat balapan di sore harinya…. Hehehe
Pokoknya seru tenan, paling2 bubar kalo ada pak polisi dengan sirine-nya datang, kejar2an bentar trus ilang….
Meski usia yang dah mulai renta ( karo sing nduwe barang hahahaha ) tapi tenaganya nggak kalah dengan yang muda2…
Dengan sedikit rubahan di dapur pacu, tenaga lumayan ter dongkrak, untuk mengimbangi kompresi yang naik, pasokan listrik juga diganti dari yang limiter ke unlimiter, pake cdi punya shogun kebo…
Dengan knalpot freeflow, dan piranti pengkabut juga dibikin lebih dekat ke ruang bakar….
Wahhhh pokoknya top tenan…
Tapi sekarang si dia lagi sakit, disc brake depan belakang lagi lemah syahwat, mesin jg lagi batuk2, belum lagi dengan knalpot freeflow-nya, sekarang kalo di kota harus ekstra hati2, kalo berhenti dilampu merah harus perhatiin ada pak polusi eh polisi yang berdiri nggak, kalo ada ya berhentinya agak jauhan, soalnya ntar pasti dimintain sumbangan 30 ribu……
Belum lagi kalo ada razia, pandangan harus jauh kedepan, ada rompi hijau nggak, kalo ada ya buru2 balik arah, kalo mau kejar ya kejar aja, hehehehe, kalo cuman motor2 bebek aja, ato sport2 standar aja masih kuat buat menghilang….
Semoga nanti hari sabtu ato minggu bisa merawat si belahan hati sampai sembuh, trus bisa diajak olah raga bareng, olah raga jantung… hahahaha
Mohon doa restu dari pembaca semua ya, kalo mau nyumbang dana jg boleh, bisa hubungi via handset :)
Dan semoga (ini yang paling penting), semoga bulan ramadhan ini kita bisa memperbaiki diri, memperbanyak amal sholeh, sehingga nanti pada buan syawal kita benar-benar menjadi orang yang meningkat derajatnya, gak ajeg2 saja…. Amin ya robabl alamin
Pesen buat diri penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya, mari kita gunakan kesempatan yang sangat berharga ini sebaik-baiknya, kesalahan2 diwaktu dulu yang telah kita lakukan, mari kita perbaiki, mohon ampunan, dan kesalahan2 yang sampai saat ini masih kita lakukan, sudahi, hentikan, mari kita membuka mata, membuka hati, jangan hanya menuruti keinginan pribadi, jangan cuek dengan lingkungan, dengan aturan, kita telah diberikan tuntunan yang jelas, yaitu Islam, yang selalu memberikan kita petunjuk, rambu-rambu, yang selalu menuntun kita menuju jalan yang jelas, yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT. AMIN.
?????
(iki ki kyne rodo bertolak belakang dengan ditulis diatas yo, hmmmmm sik tak pikire, ah yo ora……sithik paling :) )
jalan jalan
Mungkin bagi sebagian orang, naik gunung itu merupakan kegiatan yang kurang kerjaan…
Sama seperti penilaianku dulu, waktu masih sering naik bus, di terminal sering lihat orang gendong2 carrier hampir segede yang gendong…
Pikiranku ya pasti mo naik gunung lah..
Kurang kerjaan, dirumah aja enak, kok malah susah2 naik gunung, dah dingin, capek jalannya… hiiiii gak banget
Lulus dari delayota kemudian sekolah di utara RS Sardjito, kebetulan banyak temen2 yang sering naik gunung…
Singkat cerita kita mengadakan pendakian massal, lumayan banyak waktu itu, sewaktu belanda masih menjajah, kurang lebih 45 orang…..
Waktu itu gunung yang di daki merbabu, lewat jalur wekas…
Perjalanan yang sangat panjang menurutku, terus ditengah perjalanan terkena badai, akhirnya tidak semua bisa sampai puncak, karena rombongan terpecah menjadi dua….
Yang terbayang waktu itu adalah, enaknya kalo dirumah, gak capek jalan menanjak, nggak kedinginan, pokoknya nyesel deh waktu itu ikut mendaki…..
Akhirnya pendakianpun berakhir, sesampai dirumah 2 hari gak bisa jalan, kaki rasanya kaku-kaku, pegel banget, komplit deh…. Gak lagi2 naik gunung pikirku waktu itu…
Waktu pun berjalan, sekitar setengah tahun-an kalo gak salah, kok rasanya ada rasa kangen dengan suasana di pegunungan, suasana dimana kita menjadi merasa kecil, menjadi begitu lemah dihadapan alam dan penciptanya…
Setelah itu kalo ada acara mendaki pasti tidak absen kalo punya duit, pasti berusaha untuk ikut…
Sebenarnya banyak sekali yang kita peroleh sewaktu kita jalan2 ke gunung…
Dari segi fisik kita sama seperti berolah raga, badan jadi sehat, aliran darah lancar (sok tau),
Yang jelas sewaktu naik gunung, rata-rata orang akan kelihatan sifat aslinya, yang egois akan kelihatan, yang suka menolong juga akan keliahatan… (koyo aku ki hahahaha)
Disaat fisik terasa lelah, sifat dasar dari masing-masing orang akan dengan sendirinya muncul ke permukaan…
Ketika kita naik gunung bersama-sama, kita akan dipaksa belajar untuk saling peduli dengan orang lain, dan dengan tanpa sadar akan mengikis sifat egois yang ada…
Waktu ada yang capek yang lain juga harus berhenti, waktu istirahat bagi tugas, ada yang menyiapkan makanan ada yang menyiapkan tempat dll…
Seorang pendaki gunung juga secara alamiah diajarkan untuk peduli dengan lingkungan, bagi yang sudah biasa naik gunung pasti sudah refleks membawa sampah sisa bekal untuk dibawa turun, ato bahkan membawa sampah yang ditemukan dijalan (koyo aku meneh ki hahahaha), rasanya tu risih melihat alam yang begitu indah sedikit ternoda dengan sampah yang berceceran…
Makanya kebanyakan orang yang sering naik gunung tu orangnya mudah bergaul, easy going, karena “open mind”, jiwanya begitu terbuka, tidak posesif (wakakakakak nek iki nyindir abisss), tampang we koyo preman, tapi jiwanya begitu kerdil….... BANCII
Astaghfirullah, kok malah ngrasani uwong to, istighfar
Ya intinya mendekatkan diri dengan Sang Pencipta itu bisa dilakukan dengan banyak cara, diluar cara yang sudah diatur lho, seperti sholat bagi muslim, kalo itu wajib…
Kalo buat aku, sewaktu digunung ada suatu perasaan lega (pas istirahat lho, nek pas mlaku yo ngos2an), ada perasaan yang plong sewaktu melihat hamparan bukit yang panjang, jurang yang dalam, tebing yang terjal, kemudian akan timbul rasa begitu kecilnya kita dialam yang begitu luas, begitu lemahnya kita diahadapan Allah…(makanya tidak sedikit juga yang meninggal ketika naik gunung, kan banyak tu dijumpai prasasti, in memoriam)
Semoga dengan sedikit tulisan ini yang belum pernah naik gunung jadi pengen naik gunung, yang sudah sering ya lebih pandai mengambil manfaat dari kegiatan tersebut, Amin.
Kamis, 05 Agustus 2010
naek gunung
hmmmm
sebenarnya abis naik merapi gak ada rencana naik lagi sebelum puasa, pengennya abis lebaran aja...
tapi tiba2 di kontek temen diajakin ke merbabu, sekalian satu mobil
wah jadi tertarik..
sbnrnya apa sih enaknya naek gunung..?
tunggu jawabannya di postingan berikutnya...
Langganan:
Postingan (Atom)
