Beberapa hari yang lalu di rumah hujan petis eh petir siang hari, biasanya
rumah aman-aman aja. Tapi berbeda dengan sebelumnya ternyata hujan petir
mampir kerumah. Tiang antena GSM menjadi konduktor listrik karena bahan dan
posisinya lebih tinggi dari pohon disekitar rumah. Duarrrrrr suaranya
menggelegar sekali. Pada pertemuan tiang antena dengan genteng multiroof
mengeluarkan percikan bunga api. Lantai keramik kering dirumah sampai nyetrum.
Istri sampai kaget teriak karena kakinya kesetrum. Aku hanya kaget dan ketawa
merasakan listrik menjalar di kaki. Untung hanya sepersekian detik saja.
Setelah petir menyambar lampu rumah mati. Langsung lari cek perangkat PLTS
ternyata mati hahahahaha. Banyak perangkat listrik dirumah yang mengalami
kerusakan. Yang paling terasa adalah router orbit. Ketika mati internet
dirumah kecepatannya seperti naik keong yang sakit perut, lambat sekali, yang
biasanya nonton youtube tanpa buffer, ini buka whatsapp aja ampun-ampunan.
Beberapa hari riset akhirnya nemu modem yang kayaknya fiturnya bagus. Speed
internet lebih stabil dan kenceng dengan sinyal yang sama. TIdak jauh-jauh
dari perangkat wireless yang menjadi langganan dari dulu, yup, merk Huawei.
Pilihan akhirnya jatuh ke seri B818-260, fiturnya lumayan lengkap, kemampuan
menstabilkan internetnya juga bagus melihat dari review-reviewnya. Sayangnya
harganya termasuk mahal, diatas 2 jt. Jadi kepikiran ini, soalnya banyak
peralatan yang ikut mati, harus berhemat ini. Setelah ditimbang-timbang
akhirnya tetep pilihannya hanya cari yang second, meski harganya tetep
termasuk mahal untuk sebuah router, tapi tidak mengapa, yang penting bagus
hasilnya. Setelah dipilih-pilih di shopee, akhirnya checkout toko dari
Banjarmasin. Setelah pembayaran selang satu hari sudah dikirim oleh penjual
tapi dikirim dari madiun. Pada hari Sabtu 6 Desember paket yang
ditunggu-tunggu datang. Untuk menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan harus
kita video waktu unboxing. Bongka-bongkar paket dan coba dinyalakan, perangkat
tidak mau konek ke router meski pakai password bawaan pabrik. Mencoba untuk
reset router tetapi tidak bisa. Kemudian chat penjual yang memberitahu cara
reset, ditekan sedikit terus digoyang-goyang. Wah aneh ini menurutku, namanya
tombol reset ya dipencet pakai pin. Karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya
ku bongkar saja modemnya, rusak segelnya, dengan jaminan pasti tidak bisa
diretur hahahahaha. Setelah dibuka dan diamati ternyata benar dugaanku, tombol
resetnya sudah lepas dan setelah dicari-cari ketemu nyempil di pojokan casing.
Cek dengan multimeter ketahuan kalo jalur tombol reset ada 3 jalur, bagian
samping samping nyambung kemudian kalo reset harus dijumper dengan bagian
tengah. Sambil chat penjual yang mewanti-wanti dan khawatir kalo buka segel
maka tidak bisa retur, gapapa jawabku, yang penting bisa dipakai. Jumper pin
tengah dengan samping dalam keadaan modem menyala akhirnya router bisa reset,
alhamdulillah. Langsung konek dan konfigurasi router. Mantap memang modemnya,
speed lebih kenceng daripada waktu pakai orbit pro dulu, router ini memang
seperti router orbit max kalau nggak salah. Koneksi internet kembali lancar,
leganya. Nanti tinggal pasang kembali casing kemudian sekalian modif untuk
antena eksternalnya, semoga tambah lancar internetnya
(nek rep moco lengkap....klik neng kene) ..



