Sore-sore gini abis jalan-jalan emang enak kalo nyante, jaket masih melekat belum dicopot, barusan juga penasaran mo nge-root os hp, tp ntar aja, sekalian nyari update-an roti jahe (bc : gingerbread) Setengah harian ngikut jalan-jalan sama mami kost2an (hahahaha piss budhe) sama mbah gaul dan sodara baru, ece2an trus ma bu direktur yang setengah kenthir lewat telpon, hahahaha, gojeg lho mbak Hen. Lha kok malah ngelantur, tadi iseng-iseng aja buka facebook, ada sahabatku yang menulis tentang belajar menghargai, ya semoga demikian adanya, tidak hanya sebatas tulisan tanpa makna. Karena setahuku dia dulu agak egois atau hanya kelihatannya saja, who knows. Yang jelas menghargai orang lain itu mudah untuk diucapkan tapi berat untuk dilakukan. Yang juga perlu digaris bawahi juga, tulisan ini tidak bermaksud tendensius, tetapi juga menjadi refleksi penulis dalam hal ini saya sendiri supaya menjadi orang yang lebih baik. Menghargai orang lain itu menurut saya artinya sangat luas dalam implementasinya, bisa menepati janji yang telah dibuat, tidak membohongi, dan masih sangat banyak lagi. Kenapa saya bisa menulis demikian, karena sedikit banyak saya pernah berada di posisi yang kurang beruntung tersebut. Bahasane muter-muter yo hahahaha, ya maklumlah, tapi intinya setiap orang pasti punya penafsiran berbeda tentang menghargai tersebut. Cara yang paling mudah adalah dengan mengandaikan jika kita yang berada diposisi orang lain tersebut. Semoga tulisan ra karuan ini dapat sedikit mengingatkan kita bahwa orang lain juga seperti kita, pengen dihargai, dimengerti, dihormati. So, jangan suka menang sendiri. Dah ah, tulisannya semakin nggak jelas, dah dingin juga, lagi dipinggir sawah ni, hahaha pamer. Dah dulu ya, salam damai untuk semua, tak terkecuali untuk pak polisi, dame pak, kok sering razia ki wkwkwk.
Minggu, 19 Juni 2011
belajar menghargai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar