|
Service IP1880 |
Kesempatan kali ini saya mau berbagi pengalaman yang berhubungan dengan printer Canon IP1880, semoga aja bisa bermanfaat.
Printer ini disebut printer sejuta umat, karena harganya murah dan daya tahannya lumayan bandel, dengan catatan bisa merawat (ya iyalah hehe). Postingan ini cocok buat orang usil, orang pengen bisa reparasi, orang dengan rasa penasaran. Tapi bongkar-bongkar printer juga kalo gak ada kerusakan malah bisa jadi rusak haha, kalo punyaku kemaren karena kebetulan error 5100. Setelah tak bongkar jadi, setelah beberapa minggu kok dipake buat penginapan tikus, ya terpaksa bongkar lagi haha. Langsung saja, lepas semua bagian-bagiannya, kalo yang baru pertama kali hati-hati ya, ntar per nya pada terbang kemana-mana, disarankan untuk difoto kalo baru pertama kali nyoba.
Untuk kerusakan-kerusakan yang sering terjadi biasanya :
1. Roll kertas patah. Ato bahasa kerennya Pick Up Roller. Gejalanya kertas yang ditarik menjadi miring, ato kertas yang tertarik masuk banyak, sehingga tidak bisa ngeprint. Ni gambarnya :
|
Pick up Roller dan Pompa Vacuum |
Solusinya : ganti roller dengan yang baru, harganya sekitar 35 ribu, tapi buat kamu yang kesulitan mencari spare part nya ato yang pengen berkreasi, bisa dengan mengganti as yang patah tersebut dengan beberapa cara. Cara pertama dengan membuat lubang pada as yang patah tersebut, besarnya disesuaikan, kemudian pasang dengan isi bolpen yang seukuran, lem dengan lem yang kuat seperti alteco ato lem G. Kemudian potong isi bolpen tersebut sepanjang as yang patah, Cara kedua dengan membaut pada as roll yang patah, cari yang seukuran, kemudian potong kepala baut menggunakan tang. Dan roll yang patah tadi siap dipake lagi.
2. Absorber yang dibaca full oleh printer. Printer IP1880 dalam chipnya telah dilengkapi dengan counter yang akan memperkirakan tingkat kebasahan spon didalam printer dari semburan tinta pada nozzle cartridge. Ketika printer memberikan peringatan absorber full, maka printer tidak bisa digunakan untuk print. Supaya bisa berfungsi kembali harus dilakukan reset pada printer tersebut. Hal inipun bisa dibagi menjadi dua cara. Cara pertama dengan reset permanen, yaitu dengan menggunakan software resetter yang bisa didonlot dari internet, silahkan cari sendiri. Cara kedua dengan melakukan reset temporer, caranya, cabut kabel power, tekan tombol power, kemudian dengan tanpa melepas tombol power tekan tombol resume 2x. Reset temporer ini akan hilang efeknya jika printer kembali dimatikan.
Gambar spon absorber :
|
Spon Absorber |
Tetapi jika hanya direset pada nantinya juga akan timbul masalah. Tinta yang terlalu banyak tidak akan terserap pada absorber, sehingga akan menetes melalui bagian bawah casing printer. Sebaiknya bongkar kemudian cuci spon-nya, ato bikin selang pembuangan untuk kemudian ditampung pada botol yang diletakkan diluar casing printer.
3. Error 5100. Sewaktu mengalami error ini saya sempat nyari di google, kebanyakan membahas error berhubungan dengan cartridge, tapi setelah saya analisis (ckckck sok2an), menurut saya bukan, tetapi error karena cartridge tidak bisa bergerak kekanan, kearah tempat vacuum-nya, hal ini bisa disebabkan karena encoder yang kotor, ato karena selang penghisap head yang menghalangi. Jika selang penghisap menghalangi tinggal digeser kebawah aja. Encoder adalah sensor yang digunakan untuk memberi pergerakan pada motor supaya cartridge bergerak kekiri ato kekanan. Bentuknya seperti plastik/mika panjang yang berisi garis-garis vertikal. Encoder berada pada sisi belakang cartridge. Encoder ini biasanya kotor karena percikan tinta, sehingga sensor tidak bisa membaca dengan sempurna. Cara membersihkannya gampang, tinggal lap saja dengan kain halus yang dibasahi air hangat ato pembersih lainnya, tapi jangan sampai mengahapus garis-garis yang ada.
Ni gambar penampakannya :
|
Encoder kotor |
4. Motor berputar terlalu cepat. Pada printer normal motor bergerak kadang cepat kadang lambat waktu dinyalakan, juga akan melakukan cleaning sendiri. Bila dinyalakan perputaran motor dirasa aneh, kemungkinan ada yang salah dengan sensor berbentuk lingkaran yang berada disamping kiri. Foto penampakannya :
Istilah kerennya timing disk, sering terjadi karena terkena cipratan tinta yang berlebih dari head yang kebanyakan tinta. Saya sering menemukan kasus ini pada printer yang diinfus, karena seringkali pemilik printer meletakkan tabung tinta lebih tinggi dari posisi head. Solusinya adalah dengan membersihkan timing disk tersebut. Timing disk ini juga terbuat dari plastik/mika seperti encoder, hanya bentuknya saja yang berupa lingkaran. Jika terlalu lama terkena tinta biasanya garis-garis sensornya tertutup tinta bahkan bisa hilang. Harga timing disk ini sekitar 45 ribu, tetapi buat kamu yang kreatif bisa bikin sendiri. Caranya pake corel aja, bikin semirip mungkin, kemudian print di mika ditempat fotokopi, untungnya di jogja banyak. Ni penampakan sensornya :
Kalo mo file corel-nya bisa donlot DISINI ato DISINI
5. Kertas lompat-lompat. Jangan dibayangkan kertasnya trus pada terbang lompat-lompat ya hahaha. Aku bingung aja nyari kata-kata yang pas. Pokoknya waktu mo ngeprint kertasnya tidak pas. Ini terjadi karena sensor kertas yang rusak, kemungkinan ada solder yang lepas ato kabel yang putus. Letaknya dibalik plat yang memanjang (no.3). Ni gambar lengkap sensor-sensor printer IP1880 :
|
Sensor-sensor |
Nomor 1 adalah timing disk, nomor 2 adalah encoder, nomor 4 saya tidak tau sensor apa namanya, tapi bila printer ngadat gak mau muter biasanya roda gigi dibawah sensor tersebut diputar dampai bunyi glek, printer bisa normal lagi
Ada dua hal lagi yang saya ingin share disini. Yaitu membuat tinta yang dibuang setelah proses cleaning bisa digunakan kembali. Caranya dengan membuat selang pembuangan yang terpisah antara tinta hitam dan warna. Kemudian selang pembuangan tinta hitam ini kita salurkan kembali ke tempat penampungan tinta untuk infus. Untuk tinta warna tidak bisa karena antara tinta magenta, cyan, dan yellow sudah tercampur waktu cleaning.
|
Selang pembuangan |
e merupakan selang pembuangan untuk tinta warna, dari pompa vacuum , ditandai dengan selang yang bergaris. Untuk f adalah selang pembuangan tinta hitam, ditandai dengan selang polos.
Yang kedua adalah mengatasi head yang macet. Seringkali saya menemukan kasus dimana tinta tidak keluar saat digunakan untuk ngeprint. Hal ini disebabkan tinta yang habis (wkwkwk) ato bisa juga head yang tersumbat. Untuk head yang tersumbat bisa dicoba menggunakan solvent cleaner, caranya dengan meneteskan cairan ini ato direndan permukaan head-nya selama kurang lebih 4 jam. Biasanya head akan normal kembali setelah dilakukan cleaning.
|
Solvent Cleaner |
Ni SS buat komponen yang lain :
|
Vaccum head |
a adalah vacuum/penghisap untuk tinta hitam, dan b vacuum/penghisap untuk tinta warna
|
Mesin IP1880 |
|
dicoba doeloe |
|
IP1880 |
Semoga bermanfaat
(nek rep moco lengkap....klik neng kene) ..